5 Tips Kelola Gaji ke-13 PNS

Aparatur sipil negara (ASN) atau yang lebih dikenal sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) boleh bersorak girang karena gaji ke-13 cair bulan ini. Kementerian Keuangan mengatakan pencairan dilakukan secara bertahap sejak Kamis (3/6) lalu.

Selain gaji pokok, gaji ke-13 tahun ini juga meliputi tunjangan melekat, seperti tunjangan keluarga dan tunjangan jabatan.

“K/L dapat mengajukan permintaan pembayaran gaji ke-13 ke KPPN mulai 2 Juni dan KPPN melakukan pencairan mulai 3 Juni,” ucap Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Hadiyanto.

Meski merupakan penerimaan rutin bagi para PNS, Perencana Keuangan Oneshildt Financial Planning Agustina Fitria menyebut harus ada perlakuan khusus dalam mengelola dan memanfaatkan gaji ke-13. Berikut beberapa tips dan trik dalam memaksimalkan gaji ke-13:

1. Pakai Untuk Melunasi Kewajiban Tertunda

Agustina mengatakan pendapatan tambahan seperti gaji ke-13 sebaiknya dimanfaatkan untuk melunasi kewajiban yang tertunda. Kewajiban bisa berbentuk pinjaman online (pinjol), tagihan kartu kredit, atau tunggakan lain yang berbunga.

Sebelum menghambur-hamburkan dana ke pos yang tidak genting, Agustina menyarankan untuk mencatat semua kewajiban Anda dan memanfaatkan gaji ke-13 untuk melunasinya.

Sepaham, Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho menekankan pentingnya melunasi kewajiban yang ada agar Anda tidak dibebani oleh bunga kredit. Terutama, untuk utang kecil yang bisa sekaligus dilunasi.

“Saya menyarankan untuk melunasi kewajiban dulu kalau memungkinkan, contohnya utang kartu kredit atau utang dengan teman agar tidak dibebani pembayaran yang lebih besar,” katanya.

2. Siapkan Dana Darurat

Bila Anda bebas dari kejaran utang namun yang belum memiliki dana darurat, ini kesempatan yang tepat untuk mulai mencicil.

Sebagai informasi, dana darurat adalah dana yang bernilai setara dengan 3 bulan pengeluaran Anda. Dana darurat disisihkan dari tabungan lainnya untuk kebutuhan darurat seperti bencana atau musibah lain yang tidak terduga.

Menyiapkan dana darurat kerap disepelekan karena manfaatnya yang tidak langsung dirasakan. Namun, Agustina menekankan pentingnya memiliki dana cadangan tersebut agar tidak frustrasi mencari bantuan finansial ketika membutuhkan dana cepat dalam keadaan darurat.

“Mungkin dana daruratnya sempat terpakai atau yang belum menyiapkan dana darurat bisa memulai disiapkan,” ujarnya.

3. Sisihkan Untuk Tagihan Jangka Pendek

Bagi mereka yang telah berkeluarga, selalu ada saja tagihan rutin yang menunggu di depan mata. Agustina menyarankan untuk membuat daftar apa saja tagihan yang menunggu.

Misalnya, uang pangkal sekolah anak mengingat ajaran tahun baru akan dimulai tidak lama lagi. Juga kewajiban kurban bagi umat Muslim yang jatuh pada Juli mendatang.

Agar tak pusing mencari dana saat tagihan tiba, ia menyarankan untuk menyisihkan gaji ke-13 untuk tagihan dalam daftar Anda.

4. Investasi

Jika Anda masih memiliki sisa gaji ke-13 setelah seluruh kewajiban dilunasi, Anda bisa menempatkan sisa dana tersebut ke pos investasi.
Investasi dapat memaksimalkan gaji ke-13 karena merupakan pos produktif di mana dana Anda menghasilkan keuntungan (return).

Untuk jenisnya bisa disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan. Misalnya untuk mereka yang ingin memanfaatkan keuntungan untuk kebutuhan jangka panjang seperti dana pensiun, bisa membidik investasi aman seperti emas dan obligasi negara jangka panjang.

Hati-hati, jangan tergiur investasi bodong yang menjanjikan return besar dalam jangka waktu pendek. Pastikan investasi ditawarkan oleh lembaga legal yang tercatat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau lembaga pemerintah lainnya.

5. Me Time

Andy menyebut sah-sah saja jika Anda ingin menyisihkan gaji ke-13 untuk keinginan pribadi yang yang disebutnya sebagai ‘me time'. Toh, gaji juga merupakan hasil kerja keras Anda setahun ini.

Ia tak melarang untuk menikmati hasil jerih payah sendiri untuk pos hiburan atau belanja kebutuhan pribadi yang membuat hati senang. Namun, ia mengingatkan untuk mengerem pengeluaran untuk pos ini.

Menurut Andy, pos senang-senang bisa ditekan sebesar 30 persen dari total gaji ke-13, 40 persen di antaranya bisa untuk investasi, dan sisanya bisa disimpan untuk keperluan lainnya. Sementara, Agustina menyarankan untuk menganggarkan pos hiburan maksimal sebesar 15 persen saja.